HELLO...PLEASE WELCOME

Rabu, 30 Desember 2009

Weezer – Raditude "new album"

weezer 12x12cs3.indd

Rivers Cuomo dengan ketiga temannya di Weezer kembali mengajak Anda melupakan sejenak permasalahan dan bermain bersama mereka dalam album terbaru, Raditude. Jika diperhatikan, konsep seperti inilah yang selalu diusung oleh Weezer. Mari bermain bersama mereka dalam suka maupun duka.

Seperti biasa, Rivers mengangkat hal-hal ironis, yang umumnya terjadi pada kehidupan pribadinya, menjadi sesuatu yang musikal. Hal ini dapat Anda temukan dalam album-album Weezer, mulai dari Blue Album hingga Red Album. Satu hal yang membedakan adalah terlihat proses pendewasaan dari diri Rivers pada setiap albumnya.

Dulu pada era Blue Album dan Pinkerton, mungkin Anda akan mendapatkan seorang geek bernama Rivers yang pasrah dengan segala yang terjadi di sekitarnya. Di Raditude, Anda kembali akan menemui geek tersebut. Ia sekarang sudah berumur, berpengalaman, dan berusaha mengajak Anda memberontak terhadap keadaan dengan cara berpesta dan bernyanyi bersama-sama. Walaupun kepasrahan akan keadaan, tetap terasa pada lirik-lirik Weezer yang tetap ironis.

Berbeda dengan album sebelumnya, Red Album, Weezer pada kesempatan kali ini berusaha mengeksplorasi ke beberapa daerah yang belum pernah mereka jamah sebelumnya. Secara suara dan produksi album, Raditude memiliki kualitas yang lebih dibandingkan album-album Weezer sebelumnya.

Berperan sebagai single pertama, lagu “(If You’re Wondering If I Want You To) I Want You To” menggebrak album ini dan memperlihatkan Rivers yang masih bisa nakal dengan rhythm-rhythm yang catchy. Pada lagu “I’m your Daddy” Weezer mencoba peruntungan di ranah dance dengan memasukan drum loop standar musik dance.

Pada lagu “Can’t Stop Partying”, Rivers seperti berkata “Hey, beat dance terdengar keren! Mari sekalian saja kita maksimalkan di lagu ini”. Untuk lagu “Love is the Answer”, Weezer mengepak barang bawaan mereka dan pergi melancong ke timur untuk mendapat pencerahan lewat layer-layer suara sitar, biduanita India, dan seruling psikedelik.

Jangan harap Anda mendapatkan kekonyolan remaja ala Blue Album dan Pinkerton di album ini. Ya, Rivers terkadang masih ironis di Raditude, hanya saja ia terlihat lebih serius dalam menyiapkan apa yang dia senandungkan di album ini.